Senin, 06 Agustus 2012

profesi wasit menurut pandangan islam

BAB I
PENDAHULUAN

            Dalam suatu pertandingan atau perlombaan olahraga, wasit memiliki peranan yang sangat penting sebagai pemimpin pertandingan, misalnya pertandingan sepakbola antar desa, antar kecematan, antar perkumpulan dan sebagainya selalu membutuhkan seorang wasit. Demikian juga untuk suatu pertandingan atau perlombaan cabang olahraga yang lain. Begitu pentingnya kedudukan seorang wasit, maka tanpa kehadiran dia pertandingan atau perlombaan tidak dapat dilangsungkan karena tidak ada orang yang memimpin. Wasit merupakan salah satu karir alternative dalam bidang olahraga. Sebagai sebuah profesi, wasit harus memiliki criteria tertentu, antara lain : adanya latihan khusus dan sertifikasi, memiliki tolok ukur dan etika, adanyan organisasi dan melakukan komunikasi antara anggota, adanyan pengakuan dari masyarakat terhadap kegiatan ini sebagai profesi, adanya tanggung jawab yang jelas, dan mengadakan hubungan dengan profesi lain yang relevan.
            Dalam pertandingan sepak bola, terdapat 4 petugas yang memimpin jalannya pertandingan, yaitu wasit, 2 penjaga garis, dan seorang petugas di pinggir tengah lapangan. Wasit memiliki peluit yang menandakan apakah saat berhenti atau memulai memainkan bola. Dia juga bertugas memberikan hukuman dan peringatan atas pelanggaran yang terjadi di lapangan. Masing-masing penjaga garis bertanggung jawab mengawasi setengah bagian dari lapangan. Mereka membawa bendera dengan warna terang untuk menandakan adanya pelanggaran, bola keluar, ataupun offside.  Biasanya mereka akan bergerak mengikuti posisi pemain belakang terakhir.
            Petugas terakhir memiliki tugas untuk mencatat semua waktu yang sempat terhenti selama pertandingan berlangsung dan memberikan info mengenai tambahan waktu di akhir setiap babak. Petugas ini juga bertugas memeriksa
pergantian pemain dan menjadi penghubung antara manager tim dengan wasit. Dalam beberapa pertandingan, teknologi penggunaan video atau penggunaan orang kelima untuk menentukan ketepatan keputusan wasit mulai digunakan.  Misalnya yang menentukan apakah suatu bola telah melewati garis atau apakah seorang pemain berada dalam keadaan offside ketika mencetak gol.
1.1  Pengertian
Menurut kamus bahasa indonesia pengertian dari wasit adalah penengah , perantara dan penentu dalam pertandingan sepak bola, bola voli, dsb. Wasit juga bisa di sebut sebagai pemisah, pelerai dan pendamai.
Wasit adalah sesorang yang di tunjuk sebagai pengambil keputusan di dalam suatu pertandingan. Hampir seluruh pertandingan olah raga membutuhkan wasit sebagai penengahnya. Begitu juga dengan sepakbola. Wasit sepak bola meemiliki peran yang sangat besar. Ia dapat menjadi penengah yang baik maupun bencana bagi tim yang di rugikan.
Di dalam pertandingan sepak bola, wasit ikut berlari untuk mengatur jalannya pertandingan. Ia memiliki wewenang penuh dalam mengangambil keputusan di lapangan saat pertandingan berlangsung.
Ia di bantu oleh 2 orang hakim garis di sebelah kanan dan kiri lapangan. Selain itu, ia berhak mengambil keputusan secara mutlak, baik itu sesuai dengan hakim hgaris maupun tidak.
1.2 Peranan Wasit
§  Sebagai pengatur jalannya pertandingan
Wasit bertugas untuk memberi instruksi atas di mulainya suatu pertandingan.Wasit juga bertugas mengatur jalannya pertandingan sepak bola selama 45 menit pada kedua babak.
§  Sebagai pengambil keputusan.
Di dalam pertandingan sepak bola, banyak hal-hal yang harus di putuskan oleh wasit. Keputusan yang salah bisa merugikan tim yang bertanding. Keputusan wasit bisa menjadi penentu menang kalahnya suatu tim. Saat terjadi pelanggaran misalnya, wasit wajib menentukan seberapa berat pelanggaran tersebut. Apakah pelanggaran tersebut perlu di ganjar kartu kuning atau kartu merah. Semua itu menjadi keputusan mutlak seorang wasit.
§  Sebagai penengah
Saat pertandingan tidak berjalan dengann kondusif dan kerasnya adu fisik antara dua tim yang bertanding, wasit harus bisa menenangkannya. Begitu juga halnya saat terjadi pertentangan atas suatu hal, ia harus menjadi penengah agar tidak terjadi konflik yang lebih jauh.
§  Mencegah terjadinya kecurangan
Ada kalanya sebuah tim sepak bola bermain secara curang untuk memperoleh kemenangan. Saat itulah, ia harus bisa melihat secara jeli berbagai aksi kecurangan dan mencegah niat jahat tim yang bersangkutan. Banyak cara curan yang bisa di lakukan, misalnya berpura-pura cidera, pura-pura jatuh di kotak penalti, bermain kasar secara tersembunyi dan cara curang lainnya. Jika itu terjadi, wasit harus secara tegas memberi ganjaran kepada pemain yang melakukan hal-hal curang.



BAB II
PEMBAHASAN

            Tegaknya peraturan dalam olahraga sepak bola dilapangan bergantung kepada wasit yang memimpin pertandingan. Hal ini dikarenakan wasit adalah pengatur, pengadil, penegak aturan pertandingan di lapangan. Wasit mempunyai hak penuh pada suatu pertandingan untuk menerapkan aturan yang berkenaan kepada setiap pemain, tim sepak bola pelatih dan ofisial dalam sebuah tim . Karenanya wasit pertandingan dilindungi sepenuhnya oleh badan sepak bola dunia FIFA. Wasit dilapangan juga punya peran menentukan pada kualitas sebuah pertandingan, serta kenyamanan suatu pertandingan untuk dinikmati. Satu kali saja tindakan blunder seorang wasit maka akan menodai pertandingan tersebut. Sebuah gol bias sah dan tidak sah, pelanggaran bias pinalti atau tendangan bebas, pemain layak dikartu kuning atau langsung merah, dll adalah keputusan krusial yang menjadi beban tersendiri bagi wasit.
            Wasit sepakbola di Indonesia yang sudah memiliki lisensi dari Badan Sepak bola Dunia (FIFA) sudah semakin bertambah jumlahnya, dan hal ini tentu merupakan suatu kemajuan sepak bola nasional. Namun jumlahnya masih minim yaitu masih bias dihitung dengan jari. Memang untuk lolos menjadi wasit FIFA harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu, antara lain wasit tersebut harus melalui program kepelatihan Konfederasi Sepak bola Asia (AFC).
AFC membuat peraturan baru yaitu batasan usia 35 tahun bagi wasit yang akan diundang mengikuti kursus. Salah satu wasit terbaik Indonesia saat ini adalah Jimmy Napitupulu yang berharap teman-temannya mau belajar memperdalam bahasa Inggris untuk bisa memimpin pertandingan internasional. Pada saat ini dominasi wasit negara Timur Tengah yang menjadi wasit elite Asia.
·         Contoh kasus
Ada seorang wasit yang memimpin pertandingan sepak bola antara kesebelasan A dengan kesebelasan B, wasit tersebut bekerja tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan melanggar kode etik perwasitan dalam sepak bola. Dalam pertandingan tersebut wasit berusaha memenangkan kesebelasan A. Banyak keputusan yang tidak adil dan kontroversial yang di buat oleh wasit. Tujuannya adalah untuk memenangkan kesebelasan A. Salah satu contohnya adalah wasit tersebut membiarkan tim A  yang melakukan pelanggaran kepada pemain tim B di dalam kotak penalti, padahal seharusnya tim B mendapatkan hadiah penalti. Dan sebaliknya pemain B yang tidak melakukan handsball di kotak penalti malah di anggap handsball oleh wasit sehingga tim A mendapat hadiah penalti. Hal tersebut jelas merugikan tim B karena tim B mengalami kekalahan dalam pertandingan tersebut. Ternyata setelah di telusuri wasit tersebut menerima suap dari tim A dengan tujuan supaya tiam A bisa memenangkan pertandingan. Hal ini sudah mencederai sportifitas dalam sebuah pertandingan.
1.     Menurut Al-Qur’an
Konsep Al-Quran tentang wasit ?. Dalil Al-Quran pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (YAA SIIN ayat 65). Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya. (AL MA’ARIJ ayat 33) [41:22] Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu {1333} bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. (FUSHSHILAT ayat 22). Kesaksian  dan keputusan seorang wasit dalam pertandingan sepak bola akan dimintai pertanggung jawabannya. Keputusan wasit yang salah dan wasit tersebut tahu bahwa keputusannya salah  maka hal tersebut bisa menjadi penyebab mereka dilemparkan ke neraka. Karena keputusan wasit tersebut merugikan tim lawan secara di sengaja, karena wasit membela salah satu tim atau bertindak secara tidak adil.

2.     Menurut Hadist
            Hukum suap yang dilakukan oleh wasit sepak bola sebagai sarana untuk mengambil hak, yang secara syar’i memang menjadi hak pemiliknya, maka tindakan tersebut tetap haram, sekalipun tujuannya untuk mengembalikan hak kepada salah satu tim yang ingin di menangkan, dan karenanya tidak dibolehkan. Sebab, nas yang mengharamkan suap tidak disertai ‘illat (alasan hukum), baik untuk merealisasikan kemaslahatan yang batil, atau yang haq. Sebaliknya, nas-nas tentang larangan suap tersebut bersifat umum, sebagaimana tampak dengan jelas pada nas-nas sebagai berikut:
لَعْنَةُ اللهِ عَلَى الرَّاشِيْ وَالْمُرْتَشِيْ
Laknat Allah kepada orang yang menyuap dan menerima suap (HR Ahmad).

لَعَنَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم الرَّاشِيْ وَالْمُرْتَشِيْ وَالرَّائِشِ يَعْنِي الَّذِيْ يَمْشِيْ بَيْنَهُمَا
Rasulullah saw. melaknat orang yang menyuap, menerima suap dan menjadi perantara, yaitu orang yang mengantarkan keduanya (HR Ahmad).
Hadis-hadis ini bersifat umum, meliputi semua bentuk suap, baik untuk menuntut hak yang haq maupun hak yang batil. Hadis-hadis ini juga tidak menyatakan keharaman suap dengan ‘illat tertentu, ataupun ada nas lain yang bisa digali dari sana ‘illat atas keharaman suap tersebut. Karena itu, tidak boleh seorang pengacara (advokat) melakukan suap meski tujuannya untuk memudahkan pengembalian hak kepada pemiliknya, karena hak tersebut sulit dikembalikan, jika tanpa suap.
3.     Solusi
3.1. Memperkuat iman dan taqwa
            Dalam profesi wasit sering kali terdapat aktifitas dalam pekerjaan itu yang bertentangan dengan aturan Islam, salah satunya adalah tindakan suap menyuap. Diperlukan adanya sikap untuk bisa menghindari hal tersebut. Salah satunya adalah dengan memperkuat iman dan taqwa. Banyak cara untuk memperkuat iman dan taqwa, salah satunya dengan cara yang tetap yaiutu memahami ajaran agama Islam serta mengamalkannya dengan baik.
Firman Allah SWT terkandung dalam QS Al- Hasyr : 18

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Hasyr : 18)
Selain itu dijelaskan dalam QS An-Nisaa’ ayat 9 :
Artinya :
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
3.2. Harus bertindak jujur
Dan seseorang dalam melakukan pekerjaannya hendaklah bersikap jujur atau tidak berdusta hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW.
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq RA ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atasmu berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di surga. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka”. [HR. Ibnu Hibban di dalam Shahihnya, dalam Targhib wat Tarhib juz 3, hal. 591]







Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Wajib atasmu berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Dan terus-menerus seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sehingga dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhkanlah dirimu dari dusta, karena sesungguhnya dusta itu membawa kepada kedurhakaan, dan durhaka itu membawa ke neraka. Dan terus menerus seseorang itu berdusta dan memilih yang dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2013].
Tidak apa kalau kita melakukan kesalahan, karena kesalahan adalah normal. Jadi akui saja kesalahan begitu kita melakukannya di depan umum dan terpenting sebagai seorang wasit adalah berusaha menjalankan profesi tersebut dengan kesungguhan hati yang ikhlas. Hal ini dapat dilihat dari Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT sangat mencintai jika seseorang melakukan pekerjaan dengan penuh kesungguhan." (HR. Thabrani).



BAB III
KESIMPULAN
            Wasit adalah sesorang yang di tunjuk sebagai pengambil keputusan di dalam suatu pertandingan. Hampir seluruh pertandingan olah raga membutuhkan wasit sebagai penengahnya. Begitu juga dengan sepakbola. Wasit sepak bola meemiliki peran yang sangat besar. Ia dapat menjadi penengah yang baik maupun bencana bagi tim yang di rugikan. Wasit merupakan salah satu karir alternative dalam bidang olahraga. Sebagai sebuah profesi, wasit harus memiliki criteria tertentu, antara lain : adanya latihan khusus dan sertifikasi, memiliki tolok ukur dan etika, adanyan organisasi dan melakukan komunikasi antara anggota, adanyan pengakuan dari masyarakat terhadap kegiatan ini sebagai profesi, adanya tanggung jawab yang jelas, dan mengadakan hubungan dengan profesi lain yang relevan. Profesi Wasit memiliki peranan sebagai pengatur jalannya pertandingan, sebagai pengambil keputusan, sebagai penengah serta mencegah terjadinya kecurangan yang akan di lakukan oleh salah satu tim.
            Menurut pandangan islam profesi wasit itu di bolehkan, asalkan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di mana seorang wasit harus bertindak adil. Namun dalam praktenya seorang wasit ada yang bekerja tidak amanah, di mana seorang wasit tidak mematuhi peraturan yang berlaku dan cendereng merugikan salah satu tim. Sebagai contoh wasit yang menerima suap, hal tersebut sangat di larang dan di haramkan dalam islam dengan alasan apapun. Untuk menghindari hal tersebut Islam menganjurkan agar seorang wasit memperkuat iman dan takwa supaya bisa berlaku jujur,amanah dan sesuai dengan peraturan sehingga wasit tersebut bisa terhindar dari tindakan suap yang dapat merugikan salah satu pihak dan dirinya sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar